Otomotifnet.com - Saat piston macet, serta-merta ban belakang mengunci. Itu bila tunggangan Anda bertransmisi manual, seperti pada motor bebek ataupun tipe sport.
Bagaimana dengan skutik? Ketika piston macet, ban belakang skutik akan tetap berputar. Hanya saja, saat mesin dinyalakan dengan kick starter akan terasa berat.

Tapi soal ban belakang mengunci saat dipakai berkendara, juga bisa terjadi pada skutik. Hanya saja penyebabnya lebih banyak berkutat di daerah continously variable transmission atau yang lebih terkenal bila disingkat CVT.

Di kalangan mekanik sendiri, CVT itu terbagi menjadi 2 bagian. Bagian pertama bisa mereka sebut CVT bagian depan dan berikutnya bagian belakang.

Untuk kasus ban belakang skutik mengunci, lebih banyak urusannya pada CVT bagian belakang. “Namun enggak semua part dibagian tersebut yang membuat ban belakang mengunci,” kata Joko Sutopo, mekanik Padepokan Motor, Depok.

Ada 3 part utama yang jadi tersangka utama, bila secara tiba-tiba ban mengunci saat skutik dipakai berkendara. Pertama adalah pada bagian mangkok kopling.

“Bentuk fisik yang berubah alias sudah peyang, akan membuat masalah pada roda belakang. Dengan rumah kopling yang peyang, membuat kinerja kopling enggak normal dan akhirnya malah bikin ban belakang macet,” papar Joko.
Rumah kopling peyang, biasanya akibat pemilik motor suka memelintir grip gas secara tiba-tiba dan terus menerus, saat kondisi mesin menyala tapi belum panas.

Enggak jauh dengan rumah kopling, ada baut pengunci kampas kopling yang juga bisa dijadikan tertuduh bila ban belakang ogah gerak. “Kendor yang menjadikan kenapa baut pengunci kopling perlu diperiksa ulang dalam kondisi tersebut,” jelas Bashio, mekanik Matic Shop di Ciledug.

Masih enggak jauh-jauh dengan kampas kopling, kali ini bagian per kampas kopling yang jumlahnya ada 3 biji yang jadi terdakwanya. Performanya yang sudah menurun akibat termakan usia, membuat per enggak bekerja dengan normal.

Akibat performa per kopling yang menurun, membuat kampas kopling enggak bisa berfungsi dengan benar. Ending-nya kampas kopling nyangkut pada dinding rumah kopling...ciiiit, ngunci deh ban belakang.
Belt putus lalu tergulung di CVT bagian belakang, juga bisa membuat ban belakang mengunci. “Ada juga kasus belt putus dan kondisi fisiknya hancur berantakan, membuat ban belakang terkunci. Tapi untuk belt putus, enggak semuanya bisa memicu hal tersebut,” terang Bashio.

Andaikan kasus seperti ini terjadi malam hari, bikin masalah buat si pemilik skutik. Untuk menghindarkan ban tiba-tiba mengunci, ada baiknya lakukan perawatan rutin pada bagian CVT.

Jangan satu bagian saja yang kerap dapat perawatan rutin gara-gara sering gonta-ganti bobot roller. Sembari bongkar CVT bagian depan, juga cek dan ricek bagian belakang. Jangan sampai...ciiiiit dan ban belakang mengunci.



Leave a Reply.


Status YM
Peluang Bisnis
Peluang Usaha